Sa'atnya yang muda berkreasi !!!

Sa'atnya yang muda berkreasi !!!

Sakiman Napak Tilas Keliling Indonesia Melintasi Bondowoso

“Seorang Penyemangat Melintasi Bondowoso”
 
Sebuah kebanggaan bisa bertemu dan ngopi bareng dengan pria berpakain lusuh namun penuh semangat ini. Sakiman seorang pemuda yang pernah muncul di beberapa acara televisi, cukup terkenal di dunia maya dan vidio tentang nya banyak sekali terpampang di situs youtube. ‪‎Sakiman sang petualang yang benar-benar petualang sejati. Pria ini telah berhasil napak tilas menjelajahi ‪‎Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dengan berjalan kaki. Dia memulai perjalannya mengelilingi indonesia sejak awal Desember 20014. Saat ini dia telah berhasil mencapai finish dan dalam posisi kembali ke daerah asalnya.




Hari ini, Kamis 10 Maret 2016 saya bertemu dengan seorang pria setengah baya yang sedang berjalan menyusuri sepanjang Jalan Raya Jember - Bondowoso. Sebuah moment langka ada seorang pemuada yang memiliki tekad dan semangat seperti dia melewati daerah Bondowoso. Dengan pakaian yang lusuh tetapi beliau terlihat sangat bersemangat dengan langkah demi langkah yang pasti. Ransel yang ia kenakan berlambang burung garuda perkasa dan terpampang foto Bapak Ir. Soekarno yang gagah serta bendera merah putih yang tertancap pada ranselnya dengan di bawahnya terdapat tulisan "NAPAK TILAS KELILING INDONESIA".


Tak dihiraukan kebisingan suara motor dan parkirnya mobil serta orang-orang sekitar yang melihatnya dengan aneh, dan dia berjalan terus dengan tidak ada keraguan. Seolah beliau tengah mengingatkan kembali kepada saya arti semangat yang sesungguhnya, tidak peduli dengan keadaan sekitar yang menghambat perjalanan hidup, melangkahlah dengan pasti tanpa keraguan.

“Semangat berjuang!!”


Beruntung sekali saya berhasil mengajaknya singgah di sebuah warung kecil di pinggir jalan untuk sekedar ngopi dan ngobrol dengannya. Sayang sekali hanya sebentar perbincanganku dengannya, dia langsung berpamitan untuk melanjutkan perjalann ke Probolinggo melalui arak-arak. Meskipun hanya sebentar, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan darinya. Semoga orang ini tetap diberi kesehatan dan tercapai apa yang menjadi tujuan dan yang dicita-citakannya.

_____________


#Sakiman ‪‪#napaktilas #‎kelilingindonesia #indonesia ‪#‎merahputih ‪#‎soekarno ‪#‎jelajahindonesia ‪#‎jejakbudaya ‪#‎backpacker ‪#‎pecintaalam






………………………



Sekilas Cuplikan Percakapan dengan Sang Petualang Penuh Semangat #Sakiman.


Saat aku berbagi cerita tentang pengalaman menjelajahi daerah pelosok, semak dan kesasar, dia menanggapi. "Bukan PA kalau gak nyasar, bukan backpacker kalau takut dengan panasnya jalanan", ucap beliau. Mendengar kalimat itu aku jadi tambah semangat untuk menjelajahi seluk-beluk belukar wilayah Bondowoso.


Sebagai warga Bondowoso tak sah rasanya jika tidak mengetahui tentang seluk-beluk wilayah pelosok kota sendiri. "Mumpung masih muda dan free kenalilah kotamu, pasalnya sekarang itu banyak orang yang tidak tau dengan daerah kelahirannya sendiri". Gimana mau peduli dengan daerah kelahirannya, memikirkan tentang keadaan daerahnya sendiri aja acuh.

Selama melakukan perjalanan cobalah untuk melatih (kepekaan sosial) mu". Sekarang itu banyak sekali orang yang sering kelayapan tanpa sebuah makna, mereka hanya mencari kesenangan semata yang identik dengan wisata background. Ketahuilah, pada hakikatnya dalam perjalan itu "yang terpenting adalah pengalaman serta cerita dibalik itu semua".


"PA tidak khawatir tentang tempat tidur". Jangankan di POM bensin, di semak belukar hutan basah aja bisa tidur dengan tanpa alas. "PA itu dapat hidup dimana saja dengan pengeculian tidak mengnganggu lingkungan sekitar.

Bagiku semua yang ada di bumi ini adalah sahabat. Entah itu si ngok-ngokk (celeng), si auuuukkkh (anjing), si pemusik jangkrik dan mahluk hidup lainnya, bahkan semua benda mati sampai badai pun adalah sahabat. Sahabat itu harus mengerti dan tau cara meng-aplikasikan diri dengan "(sahabatnya)". Dengan memahami sahabat niscaya perjalanan hidup ini akan harmonis.


Jadi, "Jangan pernah takut", singkirkan dan abaikan segala hal yang mengganggu. Bulatkan tekat, kokohkan niat, dan kobarkan api semangat untuk mencapai tujuan hidup kita. "selama niatnya baik, yakinlah Tuhan akan bersama kita".


____________


Oke! RMB We Can!

>> Relawan Muda Bondowoso <<
Redaktur: Im-Im Chocho

Baca Juga Cerita Sakiman dengan Jejak Budaya. di Tenggarong

Sensasi Ke Puncak Piramid


Pegunungan Hyang atau yang di kalangan pecinta alam biasa disebut pegunungan Argopuro pasti masuk dalam list para pecinta gunung hutan. Trek pendakian ke puncak Argopuro dikenal sebagai yang terpanjang di Pulau Jawa. Bahkan Argopuro juga dikenal sebagai surganya pendaki.

Membicarakan tentang keindahan alam yang terkandung di dalam pegunungan Argopura memang tidak akan pernah ada habisnya. Argpuro memiliki sejuata keistimewaan yang dapat dilihat dari berbabagi sisi mulai dari kenampakan alamnya yang indah nan  memukau hingga flora faunanya yang masih terjaga keasriannya. Disisi lain dari pegugunungan Hyang, tepatnya di sektor timur lereng Argopuro terdapat gugusan gunung yang menarik untuk di telusuri.

Gunung tersebut adalah komplek gunung Saing. Dalam komplek gunung tersebut terdapat beberapa gunung diantaranya adalah Gunung Salak, Gunung, Piramid dan Gunung Saing itu sendiri. Dinamkanan gunung saing karena terdapat beberapa gunung dengan puncak-puncaknya yang saling bersaing seolah-olah beradu untuk saling tinggi-tinggian.

Yang akan dibahas dan dijelajahi pada kesempatan kali ini adalah salah satu gunung yaitu Gunung Piramid. Gunung Piramid atau yang lebih kerennya disebut Puncak Piramid adalah satu diantara beberapa puncak dalam komplek gunug saing. Puncak Piramid adalah puncak yang terletak di sebelah tengah. Sesuai dengan namanya, Puncak Piramid merupakan puncak gunung yang jika dilihat dari jauh bentuknya sama / mirip dengan Piramida Mesir. Oleh karena itu gunung ini dinamakan Gunung / Puncak Piramid.

Puncak Piramid saat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan mungkin artikel ini adalah satu-satunya catatan yang ada di dunia maya yang membahas tentang Puncak Piramid. Tapi jangan salah, bukan karena gak banyak dikenanal terus gunung ini tidak memiliki keistimewaan. Puncak Piramid bisa dibilang surga / keistimewaan tersembunyi yang ada di kota kecil (Kabupaten Bondowoso) ini. Karena belum banyak tersentuh itulah gunung ini menjadi tetap alami tanpa sampah sedikitpun.

Tak sekedar bentuknya yang memukau, pemandangan yang di dapat juga sangat indah jika berhasil mencapai puncaknya. Selain itu, Puncak Piramid juga memiliki keistimewaan lain yang tak ada duanya. Di atas puncak keseluruhan kota Bondowoso akan terlihat jelas. Tak hanya puncaknya, jalur / track menuju puncak pun sangatlah aduhai.

Mengawali perjalan akan melintasi sebuah perkampungan penduduk dengan jalan makadam. Selanjutnya jalan akan berubah menuju kawasan hutan pinus, setelah itu vegetasi hutan akan semakin lebat hingga mencapai lembahan yang ditandai dengan adanya sungai. Di sungai ini pendaki dapat mengisi perbekalan air minum. Sebaiknya pendaki membawa air yang banyak karena tidak akan dijumpai lagi mata air. 

Setelah melalui lembahan / sungai, perjalanan akan mulai menanjak menuju punggungan. Saat menuju punggungan akan melalui hutan yang masih alami. Tidak ada jalan pasti untuk samapai ke atas. Semak belukar, pohon besar dan terkadang pohon tumbang menjadi rintangan perjalanan. Membuat jalur tikus menjadi satu-satunya pilihan untuk mencapai puncak punggungan. Sesampainya di punggungan, jalur akan semakin terlihat jelas yang ditandai dengan dataran yang kanan kirinya jurang. Tinggal mengikuti jalur punggungan hingga mencapai sebuah batu besar yang di atasnya terdapat pepohonan. Dari sini perjalanan akan mulai terasa extrim.

Setelah melewati batu akan memasuki batas vegetasi. Disini tidak akan akan ada lagi pepohonan, yang ada hanya rumput ilalang yang menyelimuti tubuh gunung. Dari sini adrenalin akan terpacu. Sensasinya pun akan berubah menjadi mendebarkan. Dengan Keadaan jalur yang rata-rata hanya selebar setengah meter dengan kemiringan rata-rata 45 - 80 derajat akan menjadi tantangan tersendiri. Selain itu sepanjang jalur kanan-kirinya adalah jurang yang dalam. Ditempat ini langkah kaki harus diatur dengan extra hati-hati, salah melangkah sedikit akan berakibat fatal. Hati-hati dalam melangkah karena kontur tanahnya sangat labil dan mudah longsor.

  
Kondisi pucuk / puncak gunung luasnya hanya sekitar 5 meter persegi dan berhadapan langsung dengan jurang yang dalam. Di puncak tidak dapat mendirikan tenda. Jika berminat menginap hanya bisa tidur dengan beratapkan langit. Dataran puncak hanya cukup untuk beberapa orang saja. Jika telah sampai puncak, jangan senang dulu karena tantangan belum berakhir. Perjalanan turun akan lebih extrim dan lebih menantang dari perjalanan naik. Saat turun akan memakan waktu lebih lama daripada saat waktu naik. Tak jarang kita akan berjalan dengan delosor kebawah seperti anak kecil yang main pelosotan. Sepanjang perjalanan turun tidak akan menemui batang / ranting pohon untuk berpegangan. Yang ada hanya rumput ilalang yang dapat digunakan untuk menyeimbangkan diri. Keberanian dan tekat serta perhitungan yang tepat akan menjadi penentu perjalanan.

Estimasi waktu selama perjalanan:
*NAIK*
Start perkampungan: 06:00 -
Sungai 07:00
Punggungan: 08:30 -
Batu Langger / Batu besar: 09:00 -
Batas vegetasi: 09:10 -
Puncak: 12:15 -
*TURUN*
Start Puncak: 12:30 -
Batas vegetasi: 17:00 -
Sungai: 18:30 -
Perkampungan: 19:00

Catatatan:
  • Perjalanan di atas dilakukan oleh pendaki yang sudah memahami medan (bukan orang awam).
  • Kebanyakan pendaki pemula yang belum tau medan akan memakan waktu lama saat menuju punggungan, dikarenakan masih buka / buat jalur sendiri.
  • Kebanyakan pendaki tidak sampai di puncak karena takut (tidak punya cukup keberanian) dan kemalaman / waktu perjalanan molor.
  • Sangat tidak disarankan melakukan perjalanan malam!
  • Gunakan pakaian yang standart pendakian!
  • Safety First!
  • Jangan merusak alam! Jangan nebang pohon / semak! Nikamti aja sensasi dan blusukannya di semak-semak.
  • Jangan nyampah di gunung! Tempat sampah sudah disediakan di bawah (kota / rumah kalian).


Lokasi: Puncak Piramid, Dsn. Tegal Tengah, Ds. Curah Dami, Kec. Curahdami, - Kab. Bondowoso.


Jika anda berkenan berkunjung ke destinasi wisata Bondowoso tidak perlu ambil bingung, anda bisa memesan jasa Ojek Wisata Relawan Muda Bondowoso yakni R-JEK dengan harga terjangkau. Dengan memakai jasa R-JEK anda sekaligus berdonasi di kegiatan SOSIAL yang dilakukan Relawan Muda Bondowoso di pelosok-ppelosok Bondowoso.  Pesan segera di IG dan FB kami berikut.






EXPLORE TANCAK POLO AGUNG

Entah lupa tanggal berapa kegiatan ini !

Waktu itu hari sangat cerah tak ada satupu awan mendung yang menyelimuti langit kota Tape yang sangat kita cintai. Cuaca yang mendukung memacu selera petualangan kita "TIM EXPLORE" bersama keempat sahabat kita, si mbok Desi , kang Yudhi, kang Opic dan kang Arip. Namun ada satu lagi tim kita yang tak bisa ikut kang mas Uje namun tak jadi patah semangat, kita tetap melangkahkan kaki jengkal demi jengkal untuk menyusuri surga tersembunyi kota kita dengan Sandal JEPIT tercinta kami.
Kami putuskan saat itu ekspedisi kita yang tak tau ekspedisi keberapa kita putuskan trip ke Air Terjun Polo Agung. Ya air terjun polo agung yang terletak di desa Sukorejo, kecamatan Sumber Wringin, letaknya kira kira 40 km ke arah timur dari pusat kota Bondowoso. Tidak ada penunjuk arah yang tertera diperjalanan, namun kita bisa bertanya kepada penduduk dimana lokasi keberadaan air terjun Polo agung.

Dalam perjalanan ke Pulo Agung, kita akan disuguhi panorama alam yang bisa buat kita betah dan ingin kembali lagi mengunjungi alam Bondowoso. Dengan melewati perkebunan kopi yang membuat mata kita terpana akan keindahan alam Bondowoso. Tak jauh menuju ke air terjun dengan trek jalan kaki yang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit kita akan dimanjakan dengan keindahan air terjun polo agung dan deburan air yang jatuh dari atas ketinggian. Dan jika kita beruntung kita akan disuguhi pemandangan berupa pelangi yang tercipta dari hempatan air terjun yang dibias oleh cahaya matahari.

Soo,, jadi kapan kalian akan berkunjung ke Bondowoso?

Editor: Im-Im Chocho

Video Air Terjun  Puloagung Bondowoso

RMB Bukan Komunitas Dolanan Biasa !

Siapa sich yang gak tau jalan-jalan atau kelayapan atau juga dolanan. Pasti sahabat relawan tahu semua,  apa lagi pas weeked biasanya para pemuda mengatur rencana berlibur ke tempat wisata yang dirasa cocok dan menarik buat nyenengin hati yang lagi suntuk dirumah.
Masih seputar jalan-jalan. Pernahkah kita terfikir bagaimana jika kita buat jalan- jalann kita sebagai salah satu hal yang bermanfaat bagi sesama, penahkah kita terfikir sejenak bagaimana agar jalan-jalan kita dapat menghasilkan nilai ibadah atau nilai plus-plus ++ lainnya? yups di RMB di rumah kita Relawan Muda Bondowoso kita jalan - jalan sambil bersosial.
Apa sich kegiatan kita? banyak sekali kegiatan kita yang cocok buat sahabat Bondowoso tentunya yang doyan Traveling ada tiga program proiritas yang dapat sahabat Bondowoso ikuti:
1. Tadabbur Alam
Kegiatan ini biasa dilaksanakan setiap akhir bulan. kegiatan ini bertujuan untuk mensyukuri ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan mengenalkan alam Bondowoso kepada member Relawan Muda Bondowoso serta menumbuhkan rasa cinta kepada alam Bondowoso

2. Ekspedisi Pelosok Negeri
Kegiatan ini adalah salah satu wujud pengabdian Pemuda Bondowoso untuk turut andil dalam membangun kota Bondowoso lebih mapan dan sekalian sebagai salah satu program yang mencetak kader pemuda yang memiliki rasa peka dan berjiwa sosial. Kegiatan Ekspedisi Pelosok Negeri ini merupakan kegiatan unggulan kami, kegiatan ini dilakan 3-4 bulan sekali di daerah pelosok bondowoso yang umumnya belum banyak terjamah. Dalam kegiatan ekpedisi ini terdapat banyak sekali kegiatan yang kami laksanakan, kegiatan tersebut kami kemas dalam satu nama yaitu "Ekspedisi Pelosok Negeri".

3. RMB mengajar
Program ini adalah bertujuan untuk relawan muda Bondowoso yang bersedia mengabdikan diri dibidang pendidikan. Menginspirasi calon penerus bangsa di pelosok atau  yang benar2 membutuhkan pendidikan yang layak.
4. Danus RMB
Program yang di motori oleh divisi dana dan usaha dimana didalamnya terdapat berbagai potensi pemuda2 yang  kekretifan dan mengasilkan sesuatu yang bernilai jual, dimana nantinya  perolerah hasil di alokasikan di kegiatan sosial RMB.

Dan masih banyak kegiatan menarik lainnya, tentunya tak  luput dari moto Relawan Muda Bondowoso  bersosial dan bertraveling.

Kami mengajak Para Pemuda Bondowoso untuk turut serta ikut bersama kami membangun Bondowoso.

Page FB : @RMB.WE.CAN
IG : @rmb_bondowoso

 Editor: Im-Im Chocho

NOSTALGIA EKSPEDISI PERDANA

Dokumen / Artikel Terdahulu Relawan Muda Bondowoso


Pada awalnya hanya dari komen di media jejering sosial di Facebook akhirnya kita bertemu dan jadi kopdar perdana masih teringan waktu itu masih tak ada nama RMB. kita masih ingat awal kopdar kita di depan RS Bhayangkaran waktu itu tepat pada moment festival lampion di pusat jantung kota Bondowoso. Keempat pemuda terebut berbincing - bincang tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Bondowoso waktu itu ya bincangannya sama lah kayak bapak dan ibu yang duduk di bangku parlemen, padahal kita hanya pemuda biasa yang memiliki mimpi setinggi angkas.
Dari obrolan waktu itu kita sepakat akan mengadakan salah satu event ya kita sebut dengan belusukan ke pelosok kota Bondowoso. dan waktu itu masih ingat tanggal 15 November 2014 empat orang pemuda Bondowoso dan satu gues star dari kota sebelah memberanikan diri terjun langsung menembus belantara kota Bondowoso ke dusun Petung kecamatan Taman Krocok. Namun jauh dari bayangan tenaga dan kemampuan kita mengantarkan kita hanya ke dusun Catoh masih di Kecamatan Taman Krocok, masih sangat jelas di pikiran ini bagaimana perjuangan kita menuju ke dusun tersebut.

Sampai di dusun tersebut alhamdulillah kita diperkenankan untuk menginap di salah satu warga nama beliau Pak Muzakki mungkin tampa bliau kita akan terlantar dan tidur di alam bebas. Di dusun tersebut kita melaksanakan beberapa kegiatan waktu itu masih sebatas Motivasi dan berbagi bersama warga .
Ada hal yang sampai sekarang dalam benak ini melekat. ketika kita ditanya oleh warga "Nak dari Mahasiswa Mana?". Seakan kami diam seribu bahasa dan disana nama RMB berawal, dengan semangat kita berkata "Kami dari RELAWAN MUDA BONDOWOSO". Ini nostalgia kita sebuah sejarah yang menjadi cikal bakal berdirinya RMB.
Suatu saat kita akan kembali lagi ke dusun Catoh entah itu kapan hanya waktu yang akan menjawabnya. dan kita tak tahu siapa yang akan kesana Mungkin generasi RMB yang akan datang.

Salam perubahan untuk kota tercinta kita KOTA BONDOWOSO.
Editor: Im-Im Chocho

Goa Sagember Sumber Canting, Harta Tersembunyi di Bondowoso

Goa Sagember Sumber Canting, Harta Tersembunyi di Bondowoso



 Masyarakat Bondowoso mungkin hanya kenal dan tahu peninggalan artefak bersejarah yang ada di kota Tape hanya ada di Desa Jiret Mas Kecamatan Cermee yang terkenal dengan goa Buto-nya. Namun jangan salah masih ada satu artefak yang belum banyak warga Bondowoso mengetahuinya yaitu salah satu peninggalan bersejarah yang tak kalah dengan situs Goa Buto di Cermee, masyarakat menyebut situs ini dengan Goa Segember karena keberadaan artefak ini diukir di dinding batu cadas.


Keberadaan situs bersejarah ini ada di Dusun Sumber Canting Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso, sekitar 2 km dari arah Air Terjun Pulo Agung. Akses ke goa ini dapat dilalui dengan menggunakan sepeda roda dua dan dengan berjalan kaki. Kebetulan pada waktu itu team traveling Komunitas Relawan Muda Bondowoso mengunjungi situs Segember dengan berjalan kaki karena kontur tanah yang licin.


Situs yang diperkirakan dibuat pada tahun 1213 Ḉaka dan kemungkinan situs Goa Segember adalah warisan dari Majapahit yang masih tetap berdiri kokoh meski di terjang zaman dan keberadaannya yang tersembunyi itu masih menyimpan sejuta misteri yang belum terpecahkan. Besar dugaan bahwa sebelum agama Islam masuk di Bondowoso, agama Hindu juga berkembang di kota ini dengan ditemunya artefak yang menyerupai Kala Buto dalam mitiologi Hindu.

"Namum sayang peninggalan ini sangat tidak terawat. Hanya swadaya warga yang masih tetap menjaga dan melestarikan warisan leluhur” ujar Mas Adi salah satu leader trip Komunitas Relawan Muda Bondowoso. Sangat disayangkan jika benda artefak ini tak terurus info yang didapat dari warga satu artefak sudah musnah entah dicuri atau dirusak oleh seseorang tertentu dan belum lagi dengan aksi vandalisme yang mengotori benda bersejarah dan jika terus dibiarkan maka warisan tersebut tidak bisa kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.





Selain berkunjung ke situs ini, anda juga bisa berkunjung ke 2 Air Terjun yaitu Air Terjun Pulo Agung dan Air Terjun Sumber Canting. Air Terjun Sumber Canting berada persis di jembatan jalur menuju Goa, sangat rekomended, namun jalur menuruninya masih menggunakan cara babat, atau membuat jalur. memang kondisi di area itu jarang sekali aktifitas warga, namun tidak extrim.





Menikmati Air Terjun Tancak Dherbusan, Air Terjun Berundak Dua di Kota Tape

Air Terjun Tancak Dherbusan
Dokumen / Artikel Terdahulu Relawan Muda Bondowoso

Team Ekspedisi paradise of  Bondowoso


InfoBondoso.net - Jika kita bicara tentang keindahan alam Bondowoso pastinya tak akan ada hentinya. Bondowoso yang terkenal dengan julukan kota tape banyak menyimpan sejuta pesona yang dapat membuat kita lebih kagum dan bangga sebagai putra putri Bondowoso.

Mungkin masyarakat Bondowoso selama ini hanya mengenal beberapa wisata alam terutama air terjun yang ada di Bondowoso seperti air terjun Belawan, Air terjun Polo agung , air terjun tancak Kambar. Namum masih ada satu air terjun yaitu air terjun tancak Dhurbukan, air terjun satu-satunya yang berundak undak yang dimiliki oleh Kota Tape Bondowoso.

Untuk menuju ke air terjun Dhurbukan tak perlu waktu lama, mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari arah Sukosari atau pertigaan gardu atak menuju arah ke ijen. Untuk ancer lokasi jika dari arah sukosari kita ambil arah ke gardu atak nanti kita akan bertemu pertigaan dengan tugu telur ayam, kita pilih jalur kanan jika dari Sukosari, menuju dusun antokan desa Mangli kecamatan Tapen dan nanti tanda kita sudah sampai di air terjun ada rumah megah di barat jalan, kita bisa menanyakan kepada warga dimana lokasi keberadaan Air terjun dhurbukan, akses dari penitipan sepeda hanya memerlukan waktu 5 menit ke air terjun .

Bicara keasrian air terjun dhurbukan jangan di tanya. Air terjun dhurbukan masih belum dikelolah secara maksimal baik oleh warga atau dinas pariwisata jadi bisa kita bayangkan air terjun Dhurbukan masih bisa dikatakan masih alami, apa yang bisa kita lakukan di sana selain menikmati keindahan air terjun dengan 3 undak, kita bisa berenang dengan sepuasnya disana atau bisa mancing ikan klemar yang masih banyak disana, untuk masalah keamanan kita sudah mencoba dan bisa dikatakan aman dan bisa sebagai salah satu rujukan wisata weekend warga Bondowoso.

Pesan dari kami Komunitas Relawan Muda Bondowoso. Jagalah kebersihan lingkungan disekitar air terjun jangan sampai warga Bondowoso merusak alam yang asri ini dan tentunya kami menyerukan kepada warga Bondowoso untuk ikut berperan menjaga dan merawat keindahan alam kota tape ini sehingga pada akhirnya alam kita akan asri dan ada yang dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak .

Bondowoso, 26 Maret 2015
Jurnalis

Relawan Muda Bondowoso

Editor: Im-Im Chocho

Traveling dan Berbagi ala Komunitas Relawan Muda Bondowoso

Traveling dan Berbagi ala Komunitas Relawan Muda Bondowoso

Dokumen / Artikel Terdahulu Relawan Muda Bondowoso
Berawal dari kepedulian pemuda Kota Bondowoso terhadap aset pariwisata dan sumber daya masyarakat yang sekarang ini dirasakan sangat memperihatinkan, sehingga kota tercinta kita diluar sana terkesan sebagai kota mati dan kota pensiun. Dengan sedikit gagasan dan ide pemuda Bondowoso membentuk suatu komunitas yang diberi nama Relawan Muda Bondowoso (RMB).

Komunitas yang relatif berumur bak biji yang mulai tumbuh ini di bentuk pada tanggal 15 November 2014 berawal dari ekspedisi empat orang pemuda putra daerah Bondowoso dan sekaligus founder Komunitas RMB yaitu Maufiroh Nur Hidayah, Uji, Achmad Taufik dan Rifki dengan ekspedisi perdana ke dusun terpencil yaitu di Catoh desa Kemuning kecamatan Taman krocok Kabupaten Bondowoso.

Komunitas RMB yang bergerak dibidang traveling dengan menjelajahi destinasi wisata di Kabupaten Bondowoso serta mengadakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Bondowoso, khususnya di daerah pinggiran Bondowoso. Komunitas Relawan Muda Bondowoso mengajak pemuda Bondowoso untuk lebih peduli terhadap aset pariwisata Bondowoso dan juga mengajak pemuda Bondowoso untuk lebih peduli terhadap sesama warga Bondowoso sehingga nantinya bisa membangun Kota Tape menjadi kota yang handal dalam segi SDM dan SDA.

Kegiatan dalam komunitas Relawan Muda Bondowoso yang dijadikan prioritas program kerja komunitas adalah Ekspedisi Pelosok Negeri yang dilaksanakan triwulan sekali: program Tadabbur Alam yang dilaksanakan akhir bulan, kopi darat dan kegiatan pendidikan yang berupa pembentukan Gubuk Cerdas. Meskipun Relawan Muda Bondowoso belum genap satu tahun berdiri, basar harapan dapat membantu membangun kota Bondowoso ini lebih maju

Editor: Im-Im Chocho 

Traveling Sekaligus Baksos Ala Relawan Muda Bondowoso (RMB)

Tak sekadar kumpul-kumpul untuk kesenangan kelompok, tapi komunitas ini juga memiliki perhatian serius untuk berbagi dengan warga. Komunitas yang menamakan diri Relawan Muda Bondowoso ini yang gemar traveling sekaligus bakti sosial (baksos).


Traveling Sekaligus Baksos Ala Relawan Muda Bondowoso (RMB)

Empat Bulan Sekali, 'Ekspedisi ke Pelosok Negeri'

Kabupaten Bondowoso sudah lama dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Begitu juga dengan kondisi masyarakat Bondowoso, masih banyak yang hidup secara tradisional dalam menjalani keseharian. Tak salah jika kota berjuluk The Highland Paradise ini memantik perhatian banyak traveler atau backpaker di Indonesia. Bahkan tak sedikit televisi nasional yang menayangkan objek adventure di Bondowoso. "Kalau orang luar Bondowoso adventure di sini, saya sebagai orang Bondowoso juga gak boleh kalah," ungkap Imam Safi'i, pemuda asal Grujugan Lor yang juga sekretaris RMB ini.

Empat kawannya Taufik, Maufiroh, Saruji yang gemar berkegiatan di alam bebas lebih memilih liburan di Bondowoso dari pada di kota lainya. Dari naik gunung, air terjun, sampai tempat yang susah dengan pemandangan alam nan indah dijelajah olehnya. Di Tahun 2014, empat pemuda tersebut mulai menginisiasi pembentukan sebuah komunitas. "Tahun lalu komunitas ini berdiri. Namanya Relawan Muda Bondowoso," tambahnya.

Membentuk Relawan Muda Bondowoso tersebut, tujuannya tak hanya traveling atau blusukan saja. Lebih dari itu juga ada nilai-nilai sosial yang ingin dicapai. Per empat bulan sekali, mereka selalu menggelar ekspedisi ke pelosok negeri. "Ekspedisinya di Bondowoso saja. Tidak sampai seluruh Indonesia, hanya namanya saja pelosok negeri," imbuhnya.

Berkat menjelajah hingga desa terakhir, pelosok, hingga daerah yang jarang dijangkau, anggota komunitas ini yang kian hari kian bertambah hingga 30 orang. Dari kegiatan blusukan itu ternyata semakin muncul rasa iba dan keinginan membantu sesama dan sosial. Dalam ekspedisi kelima, tepatnya 12-13 Desember kemarin, Safi'i selaku seketaris, mengelar kegiatan sosial di SDN Kretek III, Dusun Petung Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok. "Awalnya hobi anggota ya adventure, jalan-jalan. Tapi berkat itu, muncul jiwa sosial mereka," imbuhnya.

Dalam baksosnya tersebut, Relawan Muda Bondowoso tak hanya membagiakan sembako. Melainkan lebih menyentuh dunia pendidikan, lewat membagikan buku tulis dan bacaan. "SD di sana mengenaskan, perpustakaan bisa dikatakan tidak ada," tambahnya. Komunitas ini awalnya mendapatkan informasi bahwa di sekolah tersebut kekurangan buku dari anggota yang jalan-jalan di daerah setempat.

Setidaknya 10 kardus buku telah dibagikan ke murid-murid SDN Kretek III. Dalam baksos tersebut, tak hanya memberikan buku saja. Mereka juga mengajak murid SDN Kretek bermain sambil memperkuat kebersamaan lewat outbond. Ada yang memakai kerjasama dengan sedotan, ada pula senam pagi untuk kebugaran murid SDN Kretek III.

Untuk bisa menyumbang buku itu, setidaknya komunitas ini menghabiskan uang senilai delapan ratus ribu. "Ya swadaya anggota, tiga puluh ribu rupiah ada juga yang lebih," imbuhnya. Untungnya acara ekspedisi pelosok negeri dengan menyumbang buku tersebut juga dibantu oleh Lembaga Management Infaq (LMI).

Pengumpulan buku itu sudah dilakukan satu bulan sebelum hari H tiba atau bulan September. "Hari minggu kita buka lapak di Alun-Alun," ucapnya. Sumbangan dana yang terkumpul juga lewat donatur. "Kalau izin ke Dinas Pendidikan, kami sudah. Agar orang dinas tahu dan tidak ilegal," katanya.

Sayangnya, waktu yang terlalu mepet untuk meminta bantuan buku dari Perpustakaan Daerah. Hal itu membuat buku yang disumbangkan sangat minim. Pemuda Bondowoso yang tergabung RMB, tak hanya susah payah mengumpulan uang semata. Untuk mencapai ke lokasi SDN Kretek III cukup menguras tenaga. Bahkan dari balai desa Kretek, mereka harus merasakan penatnya berjalan kaki di perbukitan nan terjal.

Ekspedisi pelosok negeri berikutnya, Safi'i masih belum tahu desa mana yang akan dituju. "Masih survey desa mana, sekaligus jalan-jalan," imbuhnya. Dia berharap kota kelahirannya tersebut makin maju. Warganya diharapkan tak hanya jadi orang mampu, tapi juga orang yang memiliki wawasan luas untuk membangun kotanya sesuai harapan dan jangka panjang.

- Radar Ijen, 17/12/15

Jelajah Bondowoso: Ijen Bagian 3 – Kawah Ilalang bersama kawan-kawan Relawan Muda Bondowoso

Kawah Ilalang merupakan sebuah padang yang ditumbuhi dengan rumput ilalang dan dikelilingi dengan bukit-bukit, sehingga membentuk sebuah cekungan yang mirip dengan sebuah kawah. Terletak di kawasan lawang seng, kawah ilalang tidak begitu jauh dari kawah wurung. Bahkan bisa dibilang kawah ilalang ini bersebelahan dengan kawah wurung karena dari kawah ilalang ini kita bisa melihat kawah wurung dengan sudut pandang yang lebih tinggi.

Kondisi jalan yang sulit dan lokasinya yang bersebelahan dengan kawah wurung membuat lokasi ini kalah pamor. Karena itu ketika kawan-kawan dari Relawan Muda Bondowoso membuat woro-woro mengenai perjalanan menuju kawah ilalang, tim Jelajah Bondowoso tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Selain karena perjalanan sebelumnya kami gagal menemukan tempat ini, juga melihat pamor tempat ini yang mulai naik di dunia maya khususnya di kalangan warga bondowoso membuat kami ingin mengenalkan tempat ini ke khalayak lebih luas.

 
Sabtu, 30 Mei 2015 – Siang hari sekitar pukul 2 saya berangkat dari kediaman di kota jember menuju rumah saudara sekaligus basecamp Jelajah Bondowoso. Sengaja saya berangkat sehari sebelumnya mengingat jadwal yang direncanakan oleh kawan-kawan Relawan Muda Bondowoso (RMB) yang berangkat pagi hari, sehingga tidak memunkinkan apabila saya berangkat dari kota jember pada hari H. Selain itu juga untuk memberi saya kesempatan mempersiapkan keperluan untuk keberangkatan esok harinya.
Malam harinya beberapa teman mas agung yang akan ikut perjalan bertamu untuk mengkoordinasikan beberapa hal. Iseng-iseng saya cek grup facebook bondowoso tempat dimana RMB memberikan woro-woro. Disana ada postingan salah satu anggota RMB yang mengingatkan untuk konfirmasi keikutsertaan besok. Segera saya kirim pesan konfirmasi keikutsertaan Jelajah Bondowoso ke mbak maufiroh sebagai perwakilan RMB.
Minggu, 31 Mei 2015 – Pagi hari sekitar pukul 7 saya dan mas agung berangkat. Pagi itu kami menuju rumah salah satu teman mas agung yaitu mas adli. Disana mas adli dan friska sudah lama menunggu kedatangan kami. Tidak menunggu lama kami menuju bundaran nangkaan untuk menjemput teman mas agung yang lain yaitu mbak lina. Setelah itu kami menuju pujer untuk menjemput mas arvil dan mbak anis.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 7.45 sementara tikum dengan kawan-kawan RMB di halte tlogosari pukul 7.15, maka kami buru-buru menuju pos pertama rest area ijen café sebagai tikum terakhir sebelum menuju kawah ilalang. Saking buru-burunya saya sampai tidak sadar kalau mendahului rombongan kawan-kawan RMB saat menuju tikum terakhir.

Pukul 8.45 kami sampai di pos pertama rest area ijen café. Sembari menunggu rombongan kawan-kawan RMB datang kami beristirahat sejenak. Ternyata mbak lina dan mbak anis tergabung dalam komunitas merajut bondowoso dan mereka membawa salah satu hasil rajutan untuk digunakan sebagai bahan promosi.
Boneka tedy rajutan dikeluarkan dan dijadikan objek foto. Melihat kelakuan mereka mas agung langsung mengambil boneka itu dan meletakkannya di meja. Dasar ibu-ibu pkk, begini loh supaya hasil foto lebih menarik pikirku dalam hati. Saya dan mas agung bergantian mengambil gambar si tedy. Hitung-hitung mengisi waktu sembari menunggu rombongan kawan-kawan RMB datang.

Pukul 9.00 rombongan RMB datang. Rupanya mereka tidak menyadari keberadaan kami di rest area dan melanjutkan perjalanan tanpa berhenti. Walaupun belum pernah bertemu secara langsung, tapi saya yakin kalau itu adalah rombongan mereka dari pakaian yang digunakan salah satu orang di rombongan tersebut yang merupakan kaos RMB. Selain itu mbak anis ternyata kenal dengan mbak maufiroh yang merupakan salah satu punggawa RMB dan melihat dia di rombongan tersebut.
Segera kami menuju motor masing-masing untuk menyusul rombongan RMB. Rombongan tersusul di sempol. Mas agung segera mengdekati mbak maufiroh untuk memberitahu keikutsertaan kami. Sempat terjadi insiden kecil yaitu rem belakang motor mas arvil blong. Kami berhenti sebentar untuk mengecek kondisi motor mas arvil. Ternyata disitu diketahui kalau seal master rem depan jebol. Namun rem depan masih berfungsi dengan normal. Secara fisik kondisi rem belakang tidak apa-apa. Namun saat tuas rem belakang diinjak piston kaliper rem tidak bergerak. Mungkin minyak rem belum turun pikirku. Akhirnya mbak anis yang sebelumnya dibonceng mas arvil harus dibonceng saya supaya mas arvil bisa melanjutkan perjalanan dengan kondisi rem belakang blong.
Kami tertinggal dari rombongan RMB karena insiden tadi. Segera kami melanjutkan perjalanan agar tidak tertinggal lebih jauh. Beruntung rombongan RMB berhenti di rumah warga untuk membeli bensin. Disana kami berhenti dan berkenalan dengan kawan-kawan RMB untuk pertama kali. Iseng saya tanya mas arvil mengenai kondisi motornya. Ternyata rem belakang sudah normal lagi sehingga bisa lebih aman untuk melanjutkan perjalanan.
Tidak menunggu lama kami berangakat mengikuti rombongan kawan-kawan RMB. Kami belok menuju desa curah macan. Kondisi jalan berupa tanah basah setelah terkena guyuran hujan. Disamping kanan-kiri banyak papan bertuliskan arah menuju kawah wurung. Namun bukan itu tujuan kami saat ini. Pada percabangan jalan ketiga kami belok kiri. Dari sini kondisi jalan berangsur memburuk.

Melewati beberapa genangan air dan jalan yang tampaknya licin irina tidak mengalami masalah berarti. Setelah itu kondisi jalan berubah sedikit lebih baik. Setelah belokan kami disuguhkan jalan yang kondisinya basah, sedikit berlumpur dan licin. Benar saja, meskipun dilengkapi dengan ban dual purpose beberapa kali irina selip ketika melewati jalan ini. Namun irina berhasil saya kendalikan sehingga tidak sampai terjatuh.

Saya terus mengikuti jalan sampai akhirnya bertemu dengan percabangan jalan. Disini kami belok kiri.
Mulai dari sini kondisi jalan menanjak dengan didominasi pasir dan kerikil. Saya berusaha mengendalikan irina agar tidak terjatuh walaupun beberapa kali selip. Cukup terkejut melihat tanjakan pertama karena disisi kanan-kiri terdapat bekas aliran air yang membuat kontur tanahnya tidak rata, sementara dibagian tengahnya ditumbuhi rumput yang membuat lebih sulit untuk dilewati. Untungnya mas yudhi yang berada diatas tanjakan memberi aba-aba agar melewati bagian kiri tanjakan itu.
Kondisi jalan setelah ini pun lebih menantang. Tanjakan dengan sisi kanan-kirinya berupa pasir kerikil yang gembur sehingga sulit untuk dilewati. Bagian tengah jalan yang lebih padat namun lebih tinggi dan ditumbuhi rumput, sementara pada sisi kiri jalan berupa jurang. Tidak ada pilihan lain selain melewati bagian tengah jalan supaya bisa melewati tanjakan kedua yang panjang ini. Beberapa kali irina terperosok kesisi kiri kanan jalan mengakibatkan irina kehilangan traksi. Terpaksa harus turun untuk menggeser posisi irina supaya berada dibagian tengah jalan. Setelah berjuang mengendalikan irina akhirnya saya bisa melewati tanjakan ini. Tepat pukul 10 saya sampai diujung tanjakan dan memarkirkan motor di gubuk yang terdapat disana.
Mulai dari sini perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Kawan-kawan RMB memimpin rombongan menaiki bukit menembus lebatnya ilalang. Saya yang sadar diri fisik tidak kuat memilih berada dibelakang saja agar tidak merepotkan yang lain. Dari pengalaman sebelumnya ke curah sipenai dimana saya hampir kehilangan kesadaran diri, perjalanan kali ini saya membawa air dan bekal sendiri.
Dengan mantap saya melangkahkan kaki menaiki bukit didepan saya. Tanah masih basah karena hujan membuat saya harus berhati-hati. Sembari berjalan kami bercanda mengenai penamaan tanjakan ini. Didepan ada yang menyahut tanjakan jomblo, lalu ada yang bilang tanjakan galau. Akhirnya sambil bercanda kami setuju menamakan tanjakan ini tanjakan galau. Karena setelah sampai diatas bukit, kami masih harus menaiki bukit lagi yang lebih tinggi dan kemiringannya lebih curam.
Setengah jam berlalu, akhirnya setelah berjuang kami sampai diatas bukit. Dari sini kami bisa melihat kawah wurung yang saat itu ramai dikunjungi orang. Kawan-kawan RMB menginstruksikan kami untuk beristirahat disini. Karena kami akan diajak melakukan ritual “tawaf”, yaitu mengelilingi kawah ilalang sebelum akhirnya turun. Disini kawan-kawan RMB mengeluarkan bekal makanan mereka dan rame-rame makan bersama.
Sekitar pukul 11 kami melanjutkan perjalanan untuk melakukan “tawaf”. Sebelum itu tidak lupa kami Jelajah Bondowoso foto bersama kawan-kawan Relawan Muda Bondowoso.
Masih dengan formasi yang sama, kawan-kawan RMB memimpin jalan sedangkan kami berada dibelakang. Seperti biasa kami berjalan sambil bercanda agar suasana tidak membosankan dan tidak terasa melelahkan. Pemandangan disepanjang perjalanan sangat indah hingga membuat saya makin semangat melangkahkan kaki.
Setelah melewati medan yang cukup datar, didepan telah menanti tanjakan yang lebih curam dari tanjakan-tanjakan sebelumya. Bukit didepan kami ini merupakan salah satu titik paling tinggi di kawah ilalang. Dengan bersusah payah kami berusaha menaiki bukit tersebut. Sebagian besar kawan-kawan RMB sudah menghilang dari pandangan. Pelan namun pasti kami mendaki bukit ini. Setelah beristirahat sebentar, kami lanjut mendaki bukit ini. Perjuangan yang melelahkan itu akhirnya terbayar saat kami mencapai puncak.
Kelelahan saya langsung melepas tas dan merebahkan diri. Udara disana cukup dingin saat itu. Selain angin berhembus kencang juga turun kabut pada saat itu. Setelah cukup beristirahat kami melanjutkan perjalanan. Setelah ini medan cukup bersahabat karena menurun terus. Walau begitu kami harus hati-hati melangkah karena tanah pijakan ternyata cukup licin.
Mulai dari sini saya melihat beberapa patok yang menurut saya cukup aneh karena lokasinya yang berada di antah berantah. Setelah saya singgung ternyata patok ini merupakan batas wilayah antara kabupaten bondowoso dengan banyuwangi. Hal inilah yang membuat kawan-kawan RMB khawatir dengan keberadaan kawah ilalang yang lokasinya di perbatasan wilayah antar 2 kabupaten. Mereka khawatir apabila tempat ini tidak dijaga akan diakui oleh kabupaten banyuwangi.
Sesampainya di barisan pepohonan ini, mas yudhi yang ada dibelakang berteriak menyuruh kami turun. Tidak ada jalan dan kemiringan tebing sangat curam, kami turun sambil berpegangan pada rumput ilalang. Tanah yang licin membuat kami beberapa kali tepleset.
Sesampainya di kawah ilalang hasrat untuk narsis ibu-ibu pkk rupanya sudah tidak terbendung. Kamera langsung diserahkan ke mas agung, sementara mbak anis dan mbak lina langsung menuju rumput ilalang. Kawan-kawan RMB sudah mulai menyebrangi padang ilalang ini, sementara kami sibuk mengambil gambar.

Jelajah Bondowoso and friends. Yang melet itu Mas Arvil, yang pegang tongsis saya, sebelahnya lagi Mas Agung. Kiri belakang itu ibu-ibu pkk rempong Mbak Lina dan Mbak Anis. Sementara kanan belakang pasangan Mas Adli dan Friska.
Sambil berjalan menyebrangi padang ilalang, kami terus mengambil gambar melayani permintaan ibu-ibu pkk. Sesampainya diseberang tidak lupa saya mengambil gambar dari padang ilalang yang baru saja kami lewati.

Setelah ini kami masih harus menaiki bukit untuk sampai ke tempat kami beristirahat diawal tadi. Disini saya baru sadar kalau kaki kanan saya terasa sakit. Sepertinya karena pada saat menuruni tebing menuju padang ilalang tadi saya menahan beban badan saya sebagian besar dengan kaki kanan saja. Karena hal itu saya mendaki bukit ini dengan perlahan. Selain itu juga karena saya sudah kelelahan. Bahkan untuk sekedar mengambil gambar saja sudah tidak mampu. Sesampainya diatas saya langsung melepas tas dan rebahan. Sekitar pukul 1 siang kami pergi meninggalkan kawah ilalang.
Koordinat kawah ilalang : -8.064038,114.184200
Terimakasih kepada kawan-kawan Relawan Muda Bondowoso atas keceriaan, kekeluargaan, dan canda tawa. Mohon maaf apabila kami dari jelajah bondowoso ada kesalahan maupun kekurangan yang kurang berkenan dihati. Ingat, segala sesuatu yang besar dimulai dari hal kecil. Semoga di lain kesempatan kita bisa berkolaborasi lagi. Mengenalkan pada negeri ini keindahan dari kota kecil yang kita cintai ini.
...........

Artikel Asli by: Jelajah Bondowoso

Kategori

Kategori