Sa'atnya yang muda berkreasi !!!

Sa'atnya yang muda berkreasi !!!

KECERIAAN EPN 6 DI DESA PELANGI

Ekspedisi Pelosok Negeri 6
Catatan Perjuangan R-Man  di Desa Pelangi.

Bondowoso 28 -29 Mei 2016



Langit Bondowoso waktu itu cerah nyaris tak ada mendung yang mengganggu langit cerah saat itu, kami yakin ini isyarat alam "Semesta mendukung langkah kita". Tampa berfikir panjang kami Relawan Muda Bondowoso ( R-Man ) mantapkan niat untuk menuju ke Desa pelangi yang lokasinya ada di dusun Karanganyar Desa Sumber Wringin Kecamatan Sumber wringin Kabupaten Bondowoso, pasti kamu bertanya tanya kenapa dinamakan Desa pelangi ?. ini bukan desa laskar pelangi yang ada di Belitung, ini masih di Bondowoso lho disebut desa pelangi karena di desa tersebut banyak terdapat kebun pohon eukalyptus de gupta kerennya dikalanan traveler disebut pohon pelangi.







Sama dengan kegiatan Ekspedisi Pelosok Negeri yang sudah kita laksanakan sebelumnya kegiatanya seputar mengispirasi anak anak pelosok dan melaksanakan Bakti sosial kepada warga. Waktu itu kita berangkatkan dua kloter rombongan relawan, pada hari sabtu tanggal 28 Mei 2016, Rombongan Relawan Muda Bondowoso bagian ispirator siap untuk mengispirasi anak anak SDN Sumber Wringin 2, ketika rombongan kita datang antusias anak anak SDN Sumber Wringin 2 berbondong bondong mereka menghampiri kita dan mencium tangan kita dengan raut muka yang gembira, ada yang lucu ketika kita sampai di SD ini " Mas mau mendaki gunung ya?" tanya polos mereka kamipun tertawa geli dengan pertanyaan mereka "ndak dik kita malah mau bermain sama kalian".








Apel Pra acara waktu itu sangat sederhana dengan kak mahmod yang memandu acara itu, jajaran siswa yang berbaris rapi menambah semangat kita untuk terus berbagi dengan dusun dusun yang ada di kota Bondowoso. Apel pra acara sudah selesai para Relawan Muda Bondowoso mulai memasuki kelas masing masing untuk mengispirasi 1 jam anak anak SDN Sumber wringin 2, banyak cerita kita waktu itu mulai cerita tentang pengalaman kita , profesi kita sampai bermain game dengan anak anak di SDN Sumber Wringin, rasanya sangat menyenangkan satu hari bermain bersama mereka.

Minggu 29 Mei 2016
kegaiatan hari kedua kita di dusun Karanganyar, kegaiatan hari kedua adalah bakti sosial di dusun yang kita kunjungi. Tak sama dengan hari pertama pada hari kedua lebih banyak anggota Relawan yang datang dan ada juga beberapa Komunitas yang hadir berpartisipasi berbagi bersama sahabat kita di pelosok kota Bondowoso, kegiatannya meliputi Istighosah akbar, Bersih desa, pembagian sembako, dan pengobatan gratis untuk warga karanganyar yang notabene adalah pekerja penyadap getah pinus.




Selesai dari kegiatan Bakti sosial seperti biasa, karena kita komunitas dengan motto Traveling and Social tentunya kamu sudah paham lah apa kegiatan kita selanjutnya. Jalan -Jalan alias Traveling masih di Kecamatan Sumber Wringin tak jauh dari dusun tempat kita melaksanaka kegiatan sosial, sekitar 100 meter dari dusun karanganyar disana ada hutan penelitian kata masyaraka setempat disebut hutan bogor, ada ciri khas di hutan ini ada pohon pelangi yang eksotis dan hutan bambu petung kalau kamu berkunjung ke hutan ini sumpah kamu seperti beradi di jepang, setelah puas bermain di kebun bogor kita menuju ke destinasi kedua yaitu air terjun Plampang atau air terjun tancak gedong ( sebutan bagi warga ) perjalanan menuju ke air terjun sekitar 30 menit dari dusun karanganyar bisa ditempuh dengan kendaraan apapun dari parkir kendaraan kita harus jalan kaki menuju ke air terjun sekitar 5 menit saja. lokasi air terjun berada di Dusun Plampang, air tejun yang indah seakan menjadi obat penghilang lelah untuk teman teman yang mengikuti kegiatan Relawan Muda Bondowoso.

Oke sampai disini dulu catatan R-Man 
satu pesan dari kita " Lebih baik menyalakan lilin, daripada kita mengutuk kegelapan"















EKSPEDISI BERSIH BERSIH SITUS SEJARAH BONDOWOSO

Bondowoso tak hanya sekedar kaya akan sumber daya alamnya dan keindahan alam yang siapa saja ketika mengunjunginya akan berdetak kagum melihatnya. Akan tetapi Bondowoso juga kaya dengan peninggalam situs megalitikum yang tak terhitung jumlahnya selain itu Bondowoso juga mempuyai situs peninggalan kebudayaan hindu di beberpa tempat yang ada di kota tape, diantaranya yaitu situs Goa Buto.



Minggu 24 April 2016, team Relawan Muda Bondowoso traveling ke situs sejarah goa buto yang ada di desa jiret mas kecamatan cerme kabupaten Bondowoso. perjalanan kita dari kota Bondowoso kurang lebih sekitar 3 jam menuju situs goa buto, dengan jalan aspal yang sudah rusak dan medan yang lumayan cukup sulit langkah kita tak menyerah untuk mengunjungi salah satu situs bersejarah di Bondowoso ini.



Sampai di papan penanda situs perjalanan kita dilanjutkan dengan menuruni tebing jurang dengan undak undak jalan setapak yang dibuat oleh warga setempat. Butuh waktu sekitar 5 menit dari titik poin untuk menuju ke situs goa buto, di samping jalan setapak kita disuguhi pemandangan alam berupa lembah yang subur dengan bunga bunga ki pait yang menjadi populasi disana.



Sampai di Situs ternyata ada pohon weringin tua yang sudah tumbang padahal disana ada artefak berupa bunga padma yang merupakan salah satu simbol dari agama hindu, Goa buto sendiri hanyalah pahatan yang mirip berupa bathara kala hanya saja masyarakat menyebutnya dengan goa buto. Sesampainya di lokasi goa kami terkejut dengan aksi oret oretan tangan yang super kelewatan kreatif tertulis " Genteng BWI" ya salam saja buat orang BWI jangan orat oret itu tak baik, sekalian berwisata kita juga melakukan kegiatan bersih - bersih situ, dari situs goa buto kami lanjutkan menuju situs sumber goa buto yang jaraknya tak jauh dari goa buto bahkan bisa dibilang satu komplek dengan goa buto disana kita bisa menyaksikan ukiran batu yang berupa buto, ukiran sapi yang sudah tak ada kepalanya, gajah, dan petapa yang dibawahnya ada sumber mata air.

Yuk kawan kita share peninggalan nenek moyang kita agar generasi selanjutnya tau tentang kemajuan peradaban nenek moyang kita dan kampanyekan juga "Jangan rusak situs situs sejarah dan alam Indonesia"  bukan untuk siapa tapi untuk anak cucu kita kelak.





AKSI RELAWAN MUDA BONDOWOSO DI PENGHIJAUAN BERSAMA WARGA DESA SULEK

Sabtu 9 April 2016, Desa Sulek Kecamatan Tlogosari kabupaten Bondowoso

Sejumlah warga, beberapa komunitas dan Siswa berkumpul di depan halaman salah satu rumah warga di desa sulek dengan bibit tanaman dan bibit bambu sebagian juga ada yang memegang cangkul dan arit, mereka semua bukan lagi sedang demo tapi mereka sedang melakukan aksi penghijauan.  Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan kepada warga dan generasi muda di desa Sulek selain itu juga untuk menjaga sumber air tetap terjaga dari generasi ke generasi.



Kegiatan penghijauan ini dilaksanakan oleh beberapa elemen masyarakat di desa sulek, Komunitas diantaranya Komunitas Relawan Muda Bondowoso, komunitas berbagi bersama Indonesia dan beberapa LSM yang bergerak di bidang lingkungan. Ada yang membuat kita semangat waktu itu meski langit Bondowoso mendung tapi keceriaan dan antusias para peserta yang mengikuti acara penghijaun seakan menjadi spirit untuk berbakti kepada bumi ini.




Kegiatan dimulai dari jam 08;00 WIB dengan atusias peserta yang merupakan siswa siswi dan anak anak di desa sulek mendengarkan materi tentang pentingnya melestarikan hutan setelah itu dilanjutkan dengan penanam pohon disepanjang aliran sungai sulek. Acara berlangsung dengan meriah tua muda sama berpadu dalam pelestarian alam dengan semangat 45 kita bersama menanam pohon untuk generasi kita.

Usai penanaman pohon semua peserta membagikan nasi kotak kepada warga yang ada di desa sulek, seakan tak ada lelah untuk kita berbagi kepada sesama ya  inilah keajaiban berbagi barbagi. dan saat yang kita tunggu tunggu selesai membagikan nasi kotak kepada warga, giliran warga sulek menjamu kita Ikan nila dan singkong lengkap dengan talas rebus menjadi hidangan pelengkap perjuangan kita waktu itu.


Dan yang terakhir dari acara ini khusus Relawan Muda Bondowoso seperti biasa kita melepaskan 1000 ikan nila di aliran sungai. Sudah menjadi kebiasaan bagi kami RMB ketika mendatangi suatu tempat untuk melepaskan bibit ikan, ya  tujuannya hanya sederhana " Alam Lestari dan bisa dinikmati oleh anak cucu kita kelak"  inilah kegiatan kami di bulan ini kawan " yuk bergabung bersama kita di keluarga kita Relawan Muda Bondowoso".

Page FB :@RMB.WE.CAN
IG : @rmb_bondowoso

RMB
We Can !








Sakiman Napak Tilas Keliling Indonesia Melintasi Bondowoso

“Seorang Penyemangat Melintasi Bondowoso”
 
Sebuah kebanggaan bisa bertemu dan ngopi bareng dengan pria berpakain lusuh namun penuh semangat ini. Sakiman seorang pemuda yang pernah muncul di beberapa acara televisi, cukup terkenal di dunia maya dan vidio tentang nya banyak sekali terpampang di situs youtube. ‪‎Sakiman sang petualang yang benar-benar petualang sejati. Pria ini telah berhasil napak tilas menjelajahi ‪‎Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dengan berjalan kaki. Dia memulai perjalannya mengelilingi indonesia sejak awal Desember 20014. Saat ini dia telah berhasil mencapai finish dan dalam posisi kembali ke daerah asalnya.




Hari ini, Kamis 10 Maret 2016 saya bertemu dengan seorang pria setengah baya yang sedang berjalan menyusuri sepanjang Jalan Raya Jember - Bondowoso. Sebuah moment langka ada seorang pemuada yang memiliki tekad dan semangat seperti dia melewati daerah Bondowoso. Dengan pakaian yang lusuh tetapi beliau terlihat sangat bersemangat dengan langkah demi langkah yang pasti. Ransel yang ia kenakan berlambang burung garuda perkasa dan terpampang foto Bapak Ir. Soekarno yang gagah serta bendera merah putih yang tertancap pada ranselnya dengan di bawahnya terdapat tulisan "NAPAK TILAS KELILING INDONESIA".


Tak dihiraukan kebisingan suara motor dan parkirnya mobil serta orang-orang sekitar yang melihatnya dengan aneh, dan dia berjalan terus dengan tidak ada keraguan. Seolah beliau tengah mengingatkan kembali kepada saya arti semangat yang sesungguhnya, tidak peduli dengan keadaan sekitar yang menghambat perjalanan hidup, melangkahlah dengan pasti tanpa keraguan.

“Semangat berjuang!!”


Beruntung sekali saya berhasil mengajaknya singgah di sebuah warung kecil di pinggir jalan untuk sekedar ngopi dan ngobrol dengannya. Sayang sekali hanya sebentar perbincanganku dengannya, dia langsung berpamitan untuk melanjutkan perjalann ke Probolinggo melalui arak-arak. Meskipun hanya sebentar, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan darinya. Semoga orang ini tetap diberi kesehatan dan tercapai apa yang menjadi tujuan dan yang dicita-citakannya.

_____________


#Sakiman ‪‪#napaktilas #‎kelilingindonesia #indonesia ‪#‎merahputih ‪#‎soekarno ‪#‎jelajahindonesia ‪#‎jejakbudaya ‪#‎backpacker ‪#‎pecintaalam






………………………



Sekilas Cuplikan Percakapan dengan Sang Petualang Penuh Semangat #Sakiman.


Saat aku berbagi cerita tentang pengalaman menjelajahi daerah pelosok, semak dan kesasar, dia menanggapi. "Bukan PA kalau gak nyasar, bukan backpacker kalau takut dengan panasnya jalanan", ucap beliau. Mendengar kalimat itu aku jadi tambah semangat untuk menjelajahi seluk-beluk belukar wilayah Bondowoso.


Sebagai warga Bondowoso tak sah rasanya jika tidak mengetahui tentang seluk-beluk wilayah pelosok kota sendiri. "Mumpung masih muda dan free kenalilah kotamu, pasalnya sekarang itu banyak orang yang tidak tau dengan daerah kelahirannya sendiri". Gimana mau peduli dengan daerah kelahirannya, memikirkan tentang keadaan daerahnya sendiri aja acuh.

Selama melakukan perjalanan cobalah untuk melatih (kepekaan sosial) mu". Sekarang itu banyak sekali orang yang sering kelayapan tanpa sebuah makna, mereka hanya mencari kesenangan semata yang identik dengan wisata background. Ketahuilah, pada hakikatnya dalam perjalan itu "yang terpenting adalah pengalaman serta cerita dibalik itu semua".


"PA tidak khawatir tentang tempat tidur". Jangankan di POM bensin, di semak belukar hutan basah aja bisa tidur dengan tanpa alas. "PA itu dapat hidup dimana saja dengan pengeculian tidak mengnganggu lingkungan sekitar.

Bagiku semua yang ada di bumi ini adalah sahabat. Entah itu si ngok-ngokk (celeng), si auuuukkkh (anjing), si pemusik jangkrik dan mahluk hidup lainnya, bahkan semua benda mati sampai badai pun adalah sahabat. Sahabat itu harus mengerti dan tau cara meng-aplikasikan diri dengan "(sahabatnya)". Dengan memahami sahabat niscaya perjalanan hidup ini akan harmonis.


Jadi, "Jangan pernah takut", singkirkan dan abaikan segala hal yang mengganggu. Bulatkan tekat, kokohkan niat, dan kobarkan api semangat untuk mencapai tujuan hidup kita. "selama niatnya baik, yakinlah Tuhan akan bersama kita".


____________


Oke! RMB We Can!

>> Relawan Muda Bondowoso <<
Redaktur: Im-Im Chocho

Baca Juga Cerita Sakiman dengan Jejak Budaya. di Tenggarong

Sensasi Ke Puncak Piramid


Pegunungan Hyang atau yang di kalangan pecinta alam biasa disebut pegunungan Argopuro pasti masuk dalam list para pecinta gunung hutan. Trek pendakian ke puncak Argopuro dikenal sebagai yang terpanjang di Pulau Jawa. Bahkan Argopuro juga dikenal sebagai surganya pendaki.

Membicarakan tentang keindahan alam yang terkandung di dalam pegunungan Argopura memang tidak akan pernah ada habisnya. Argpuro memiliki sejuata keistimewaan yang dapat dilihat dari berbabagi sisi mulai dari kenampakan alamnya yang indah nan  memukau hingga flora faunanya yang masih terjaga keasriannya. Disisi lain dari pegugunungan Hyang, tepatnya di sektor timur lereng Argopuro terdapat gugusan gunung yang menarik untuk di telusuri.

Gunung tersebut adalah komplek gunung Saing. Dalam komplek gunung tersebut terdapat beberapa gunung diantaranya adalah Gunung Salak, Gunung, Piramid dan Gunung Saing itu sendiri. Dinamkanan gunung saing karena terdapat beberapa gunung dengan puncak-puncaknya yang saling bersaing seolah-olah beradu untuk saling tinggi-tinggian.

Yang akan dibahas dan dijelajahi pada kesempatan kali ini adalah salah satu gunung yaitu Gunung Piramid. Gunung Piramid atau yang lebih kerennya disebut Puncak Piramid adalah satu diantara beberapa puncak dalam komplek gunug saing. Puncak Piramid adalah puncak yang terletak di sebelah tengah. Sesuai dengan namanya, Puncak Piramid merupakan puncak gunung yang jika dilihat dari jauh bentuknya sama / mirip dengan Piramida Mesir. Oleh karena itu gunung ini dinamakan Gunung / Puncak Piramid.

Puncak Piramid saat ini belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan mungkin artikel ini adalah satu-satunya catatan yang ada di dunia maya yang membahas tentang Puncak Piramid. Tapi jangan salah, bukan karena gak banyak dikenanal terus gunung ini tidak memiliki keistimewaan. Puncak Piramid bisa dibilang surga / keistimewaan tersembunyi yang ada di kota kecil (Kabupaten Bondowoso) ini. Karena belum banyak tersentuh itulah gunung ini menjadi tetap alami tanpa sampah sedikitpun.

Tak sekedar bentuknya yang memukau, pemandangan yang di dapat juga sangat indah jika berhasil mencapai puncaknya. Selain itu, Puncak Piramid juga memiliki keistimewaan lain yang tak ada duanya. Di atas puncak keseluruhan kota Bondowoso akan terlihat jelas. Tak hanya puncaknya, jalur / track menuju puncak pun sangatlah aduhai.

Mengawali perjalan akan melintasi sebuah perkampungan penduduk dengan jalan makadam. Selanjutnya jalan akan berubah menuju kawasan hutan pinus, setelah itu vegetasi hutan akan semakin lebat hingga mencapai lembahan yang ditandai dengan adanya sungai. Di sungai ini pendaki dapat mengisi perbekalan air minum. Sebaiknya pendaki membawa air yang banyak karena tidak akan dijumpai lagi mata air. 

Setelah melalui lembahan / sungai, perjalanan akan mulai menanjak menuju punggungan. Saat menuju punggungan akan melalui hutan yang masih alami. Tidak ada jalan pasti untuk samapai ke atas. Semak belukar, pohon besar dan terkadang pohon tumbang menjadi rintangan perjalanan. Membuat jalur tikus menjadi satu-satunya pilihan untuk mencapai puncak punggungan. Sesampainya di punggungan, jalur akan semakin terlihat jelas yang ditandai dengan dataran yang kanan kirinya jurang. Tinggal mengikuti jalur punggungan hingga mencapai sebuah batu besar yang di atasnya terdapat pepohonan. Dari sini perjalanan akan mulai terasa extrim.

Setelah melewati batu akan memasuki batas vegetasi. Disini tidak akan akan ada lagi pepohonan, yang ada hanya rumput ilalang yang menyelimuti tubuh gunung. Dari sini adrenalin akan terpacu. Sensasinya pun akan berubah menjadi mendebarkan. Dengan Keadaan jalur yang rata-rata hanya selebar setengah meter dengan kemiringan rata-rata 45 - 80 derajat akan menjadi tantangan tersendiri. Selain itu sepanjang jalur kanan-kirinya adalah jurang yang dalam. Ditempat ini langkah kaki harus diatur dengan extra hati-hati, salah melangkah sedikit akan berakibat fatal. Hati-hati dalam melangkah karena kontur tanahnya sangat labil dan mudah longsor.

  
Kondisi pucuk / puncak gunung luasnya hanya sekitar 5 meter persegi dan berhadapan langsung dengan jurang yang dalam. Di puncak tidak dapat mendirikan tenda. Jika berminat menginap hanya bisa tidur dengan beratapkan langit. Dataran puncak hanya cukup untuk beberapa orang saja. Jika telah sampai puncak, jangan senang dulu karena tantangan belum berakhir. Perjalanan turun akan lebih extrim dan lebih menantang dari perjalanan naik. Saat turun akan memakan waktu lebih lama daripada saat waktu naik. Tak jarang kita akan berjalan dengan delosor kebawah seperti anak kecil yang main pelosotan. Sepanjang perjalanan turun tidak akan menemui batang / ranting pohon untuk berpegangan. Yang ada hanya rumput ilalang yang dapat digunakan untuk menyeimbangkan diri. Keberanian dan tekat serta perhitungan yang tepat akan menjadi penentu perjalanan.

Estimasi waktu selama perjalanan:
*NAIK*
Start perkampungan: 06:00 -
Sungai 07:00
Punggungan: 08:30 -
Batu Langger / Batu besar: 09:00 -
Batas vegetasi: 09:10 -
Puncak: 12:15 -
*TURUN*
Start Puncak: 12:30 -
Batas vegetasi: 17:00 -
Sungai: 18:30 -
Perkampungan: 19:00

Catatatan:
  • Perjalanan di atas dilakukan oleh pendaki yang sudah memahami medan (bukan orang awam).
  • Kebanyakan pendaki pemula yang belum tau medan akan memakan waktu lama saat menuju punggungan, dikarenakan masih buka / buat jalur sendiri.
  • Kebanyakan pendaki tidak sampai di puncak karena takut (tidak punya cukup keberanian) dan kemalaman / waktu perjalanan molor.
  • Sangat tidak disarankan melakukan perjalanan malam!
  • Gunakan pakaian yang standart pendakian!
  • Safety First!
  • Jangan merusak alam! Jangan nebang pohon / semak! Nikamti aja sensasi dan blusukannya di semak-semak.
  • Jangan nyampah di gunung! Tempat sampah sudah disediakan di bawah (kota / rumah kalian).


Lokasi: Puncak Piramid, Dsn. Tegal Tengah, Ds. Curah Dami, Kec. Curahdami, - Kab. Bondowoso.


Jika anda berkenan berkunjung ke destinasi wisata Bondowoso tidak perlu ambil bingung, anda bisa memesan jasa Ojek Wisata Relawan Muda Bondowoso yakni R-JEK dengan harga terjangkau. Dengan memakai jasa R-JEK anda sekaligus berdonasi di kegiatan SOSIAL yang dilakukan Relawan Muda Bondowoso di pelosok-ppelosok Bondowoso.  Pesan segera di IG dan FB kami berikut.






EXPLORE TANCAK POLO AGUNG

Entah lupa tanggal berapa kegiatan ini !

Waktu itu hari sangat cerah tak ada satupu awan mendung yang menyelimuti langit kota Tape yang sangat kita cintai. Cuaca yang mendukung memacu selera petualangan kita "TIM EXPLORE" bersama keempat sahabat kita, si mbok Desi , kang Yudhi, kang Opic dan kang Arip. Namun ada satu lagi tim kita yang tak bisa ikut kang mas Uje namun tak jadi patah semangat, kita tetap melangkahkan kaki jengkal demi jengkal untuk menyusuri surga tersembunyi kota kita dengan Sandal JEPIT tercinta kami.
Kami putuskan saat itu ekspedisi kita yang tak tau ekspedisi keberapa kita putuskan trip ke Air Terjun Polo Agung. Ya air terjun polo agung yang terletak di desa Sukorejo, kecamatan Sumber Wringin, letaknya kira kira 40 km ke arah timur dari pusat kota Bondowoso. Tidak ada penunjuk arah yang tertera diperjalanan, namun kita bisa bertanya kepada penduduk dimana lokasi keberadaan air terjun Polo agung.

Dalam perjalanan ke Pulo Agung, kita akan disuguhi panorama alam yang bisa buat kita betah dan ingin kembali lagi mengunjungi alam Bondowoso. Dengan melewati perkebunan kopi yang membuat mata kita terpana akan keindahan alam Bondowoso. Tak jauh menuju ke air terjun dengan trek jalan kaki yang hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit kita akan dimanjakan dengan keindahan air terjun polo agung dan deburan air yang jatuh dari atas ketinggian. Dan jika kita beruntung kita akan disuguhi pemandangan berupa pelangi yang tercipta dari hempatan air terjun yang dibias oleh cahaya matahari.

Soo,, jadi kapan kalian akan berkunjung ke Bondowoso?

Editor: Im-Im Chocho

Video Air Terjun  Puloagung Bondowoso

RMB Bukan Komunitas Dolanan Biasa !

Siapa sich yang gak tau jalan-jalan atau kelayapan atau juga dolanan. Pasti sahabat relawan tahu semua,  apa lagi pas weeked biasanya para pemuda mengatur rencana berlibur ke tempat wisata yang dirasa cocok dan menarik buat nyenengin hati yang lagi suntuk dirumah.
Masih seputar jalan-jalan. Pernahkah kita terfikir bagaimana jika kita buat jalan- jalann kita sebagai salah satu hal yang bermanfaat bagi sesama, penahkah kita terfikir sejenak bagaimana agar jalan-jalan kita dapat menghasilkan nilai ibadah atau nilai plus-plus ++ lainnya? yups di RMB di rumah kita Relawan Muda Bondowoso kita jalan - jalan sambil bersosial.
Apa sich kegiatan kita? banyak sekali kegiatan kita yang cocok buat sahabat Bondowoso tentunya yang doyan Traveling ada tiga program proiritas yang dapat sahabat Bondowoso ikuti:
1. Tadabbur Alam
Kegiatan ini biasa dilaksanakan setiap akhir bulan. kegiatan ini bertujuan untuk mensyukuri ciptaan Tuhan yang Maha Esa dan mengenalkan alam Bondowoso kepada member Relawan Muda Bondowoso serta menumbuhkan rasa cinta kepada alam Bondowoso

2. Ekspedisi Pelosok Negeri
Kegiatan ini adalah salah satu wujud pengabdian Pemuda Bondowoso untuk turut andil dalam membangun kota Bondowoso lebih mapan dan sekalian sebagai salah satu program yang mencetak kader pemuda yang memiliki rasa peka dan berjiwa sosial. Kegiatan Ekspedisi Pelosok Negeri ini merupakan kegiatan unggulan kami, kegiatan ini dilakan 3-4 bulan sekali di daerah pelosok bondowoso yang umumnya belum banyak terjamah. Dalam kegiatan ekpedisi ini terdapat banyak sekali kegiatan yang kami laksanakan, kegiatan tersebut kami kemas dalam satu nama yaitu "Ekspedisi Pelosok Negeri".

3. RMB mengajar
Program ini adalah bertujuan untuk relawan muda Bondowoso yang bersedia mengabdikan diri dibidang pendidikan. Menginspirasi calon penerus bangsa di pelosok atau  yang benar2 membutuhkan pendidikan yang layak.
4. Danus RMB
Program yang di motori oleh divisi dana dan usaha dimana didalamnya terdapat berbagai potensi pemuda2 yang  kekretifan dan mengasilkan sesuatu yang bernilai jual, dimana nantinya  perolerah hasil di alokasikan di kegiatan sosial RMB.

Dan masih banyak kegiatan menarik lainnya, tentunya tak  luput dari moto Relawan Muda Bondowoso  bersosial dan bertraveling.

Kami mengajak Para Pemuda Bondowoso untuk turut serta ikut bersama kami membangun Bondowoso.

Page FB : @RMB.WE.CAN
IG : @rmb_bondowoso

 Editor: Im-Im Chocho

NOSTALGIA EKSPEDISI PERDANA

Dokumen / Artikel Terdahulu Relawan Muda Bondowoso


Pada awalnya hanya dari komen di media jejering sosial di Facebook akhirnya kita bertemu dan jadi kopdar perdana masih teringan waktu itu masih tak ada nama RMB. kita masih ingat awal kopdar kita di depan RS Bhayangkaran waktu itu tepat pada moment festival lampion di pusat jantung kota Bondowoso. Keempat pemuda terebut berbincing - bincang tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Bondowoso waktu itu ya bincangannya sama lah kayak bapak dan ibu yang duduk di bangku parlemen, padahal kita hanya pemuda biasa yang memiliki mimpi setinggi angkas.
Dari obrolan waktu itu kita sepakat akan mengadakan salah satu event ya kita sebut dengan belusukan ke pelosok kota Bondowoso. dan waktu itu masih ingat tanggal 15 November 2014 empat orang pemuda Bondowoso dan satu gues star dari kota sebelah memberanikan diri terjun langsung menembus belantara kota Bondowoso ke dusun Petung kecamatan Taman Krocok. Namun jauh dari bayangan tenaga dan kemampuan kita mengantarkan kita hanya ke dusun Catoh masih di Kecamatan Taman Krocok, masih sangat jelas di pikiran ini bagaimana perjuangan kita menuju ke dusun tersebut.

Sampai di dusun tersebut alhamdulillah kita diperkenankan untuk menginap di salah satu warga nama beliau Pak Muzakki mungkin tampa bliau kita akan terlantar dan tidur di alam bebas. Di dusun tersebut kita melaksanakan beberapa kegiatan waktu itu masih sebatas Motivasi dan berbagi bersama warga .
Ada hal yang sampai sekarang dalam benak ini melekat. ketika kita ditanya oleh warga "Nak dari Mahasiswa Mana?". Seakan kami diam seribu bahasa dan disana nama RMB berawal, dengan semangat kita berkata "Kami dari RELAWAN MUDA BONDOWOSO". Ini nostalgia kita sebuah sejarah yang menjadi cikal bakal berdirinya RMB.
Suatu saat kita akan kembali lagi ke dusun Catoh entah itu kapan hanya waktu yang akan menjawabnya. dan kita tak tahu siapa yang akan kesana Mungkin generasi RMB yang akan datang.

Salam perubahan untuk kota tercinta kita KOTA BONDOWOSO.
Editor: Im-Im Chocho

Goa Sagember Sumber Canting, Harta Tersembunyi di Bondowoso

Goa Sagember Sumber Canting, Harta Tersembunyi di Bondowoso



 Masyarakat Bondowoso mungkin hanya kenal dan tahu peninggalan artefak bersejarah yang ada di kota Tape hanya ada di Desa Jiret Mas Kecamatan Cermee yang terkenal dengan goa Buto-nya. Namun jangan salah masih ada satu artefak yang belum banyak warga Bondowoso mengetahuinya yaitu salah satu peninggalan bersejarah yang tak kalah dengan situs Goa Buto di Cermee, masyarakat menyebut situs ini dengan Goa Segember karena keberadaan artefak ini diukir di dinding batu cadas.


Keberadaan situs bersejarah ini ada di Dusun Sumber Canting Desa Sukorejo Kecamatan Sumber Wringin Kabupaten Bondowoso, sekitar 2 km dari arah Air Terjun Pulo Agung. Akses ke goa ini dapat dilalui dengan menggunakan sepeda roda dua dan dengan berjalan kaki. Kebetulan pada waktu itu team traveling Komunitas Relawan Muda Bondowoso mengunjungi situs Segember dengan berjalan kaki karena kontur tanah yang licin.


Situs yang diperkirakan dibuat pada tahun 1213 Ḉaka dan kemungkinan situs Goa Segember adalah warisan dari Majapahit yang masih tetap berdiri kokoh meski di terjang zaman dan keberadaannya yang tersembunyi itu masih menyimpan sejuta misteri yang belum terpecahkan. Besar dugaan bahwa sebelum agama Islam masuk di Bondowoso, agama Hindu juga berkembang di kota ini dengan ditemunya artefak yang menyerupai Kala Buto dalam mitiologi Hindu.

"Namum sayang peninggalan ini sangat tidak terawat. Hanya swadaya warga yang masih tetap menjaga dan melestarikan warisan leluhur” ujar Mas Adi salah satu leader trip Komunitas Relawan Muda Bondowoso. Sangat disayangkan jika benda artefak ini tak terurus info yang didapat dari warga satu artefak sudah musnah entah dicuri atau dirusak oleh seseorang tertentu dan belum lagi dengan aksi vandalisme yang mengotori benda bersejarah dan jika terus dibiarkan maka warisan tersebut tidak bisa kita wariskan kepada anak cucu kita kelak.





Selain berkunjung ke situs ini, anda juga bisa berkunjung ke 2 Air Terjun yaitu Air Terjun Pulo Agung dan Air Terjun Sumber Canting. Air Terjun Sumber Canting berada persis di jembatan jalur menuju Goa, sangat rekomended, namun jalur menuruninya masih menggunakan cara babat, atau membuat jalur. memang kondisi di area itu jarang sekali aktifitas warga, namun tidak extrim.





Menikmati Air Terjun Tancak Dherbusan, Air Terjun Berundak Dua di Kota Tape

Air Terjun Tancak Dherbusan
Dokumen / Artikel Terdahulu Relawan Muda Bondowoso

Team Ekspedisi paradise of  Bondowoso


InfoBondoso.net - Jika kita bicara tentang keindahan alam Bondowoso pastinya tak akan ada hentinya. Bondowoso yang terkenal dengan julukan kota tape banyak menyimpan sejuta pesona yang dapat membuat kita lebih kagum dan bangga sebagai putra putri Bondowoso.

Mungkin masyarakat Bondowoso selama ini hanya mengenal beberapa wisata alam terutama air terjun yang ada di Bondowoso seperti air terjun Belawan, Air terjun Polo agung , air terjun tancak Kambar. Namum masih ada satu air terjun yaitu air terjun tancak Dhurbukan, air terjun satu-satunya yang berundak undak yang dimiliki oleh Kota Tape Bondowoso.

Untuk menuju ke air terjun Dhurbukan tak perlu waktu lama, mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari arah Sukosari atau pertigaan gardu atak menuju arah ke ijen. Untuk ancer lokasi jika dari arah sukosari kita ambil arah ke gardu atak nanti kita akan bertemu pertigaan dengan tugu telur ayam, kita pilih jalur kanan jika dari Sukosari, menuju dusun antokan desa Mangli kecamatan Tapen dan nanti tanda kita sudah sampai di air terjun ada rumah megah di barat jalan, kita bisa menanyakan kepada warga dimana lokasi keberadaan Air terjun dhurbukan, akses dari penitipan sepeda hanya memerlukan waktu 5 menit ke air terjun .

Bicara keasrian air terjun dhurbukan jangan di tanya. Air terjun dhurbukan masih belum dikelolah secara maksimal baik oleh warga atau dinas pariwisata jadi bisa kita bayangkan air terjun Dhurbukan masih bisa dikatakan masih alami, apa yang bisa kita lakukan di sana selain menikmati keindahan air terjun dengan 3 undak, kita bisa berenang dengan sepuasnya disana atau bisa mancing ikan klemar yang masih banyak disana, untuk masalah keamanan kita sudah mencoba dan bisa dikatakan aman dan bisa sebagai salah satu rujukan wisata weekend warga Bondowoso.

Pesan dari kami Komunitas Relawan Muda Bondowoso. Jagalah kebersihan lingkungan disekitar air terjun jangan sampai warga Bondowoso merusak alam yang asri ini dan tentunya kami menyerukan kepada warga Bondowoso untuk ikut berperan menjaga dan merawat keindahan alam kota tape ini sehingga pada akhirnya alam kita akan asri dan ada yang dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak .

Bondowoso, 26 Maret 2015
Jurnalis

Relawan Muda Bondowoso

Editor: Im-Im Chocho

Traveling dan Berbagi ala Komunitas Relawan Muda Bondowoso

Traveling dan Berbagi ala Komunitas Relawan Muda Bondowoso

Dokumen / Artikel Terdahulu Relawan Muda Bondowoso
Berawal dari kepedulian pemuda Kota Bondowoso terhadap aset pariwisata dan sumber daya masyarakat yang sekarang ini dirasakan sangat memperihatinkan, sehingga kota tercinta kita diluar sana terkesan sebagai kota mati dan kota pensiun. Dengan sedikit gagasan dan ide pemuda Bondowoso membentuk suatu komunitas yang diberi nama Relawan Muda Bondowoso (RMB).

Komunitas yang relatif berumur bak biji yang mulai tumbuh ini di bentuk pada tanggal 15 November 2014 berawal dari ekspedisi empat orang pemuda putra daerah Bondowoso dan sekaligus founder Komunitas RMB yaitu Maufiroh Nur Hidayah, Uji, Achmad Taufik dan Rifki dengan ekspedisi perdana ke dusun terpencil yaitu di Catoh desa Kemuning kecamatan Taman krocok Kabupaten Bondowoso.

Komunitas RMB yang bergerak dibidang traveling dengan menjelajahi destinasi wisata di Kabupaten Bondowoso serta mengadakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Bondowoso, khususnya di daerah pinggiran Bondowoso. Komunitas Relawan Muda Bondowoso mengajak pemuda Bondowoso untuk lebih peduli terhadap aset pariwisata Bondowoso dan juga mengajak pemuda Bondowoso untuk lebih peduli terhadap sesama warga Bondowoso sehingga nantinya bisa membangun Kota Tape menjadi kota yang handal dalam segi SDM dan SDA.

Kegiatan dalam komunitas Relawan Muda Bondowoso yang dijadikan prioritas program kerja komunitas adalah Ekspedisi Pelosok Negeri yang dilaksanakan triwulan sekali: program Tadabbur Alam yang dilaksanakan akhir bulan, kopi darat dan kegiatan pendidikan yang berupa pembentukan Gubuk Cerdas. Meskipun Relawan Muda Bondowoso belum genap satu tahun berdiri, basar harapan dapat membantu membangun kota Bondowoso ini lebih maju

Editor: Im-Im Chocho 

Traveling Sekaligus Baksos Ala Relawan Muda Bondowoso (RMB)

Tak sekadar kumpul-kumpul untuk kesenangan kelompok, tapi komunitas ini juga memiliki perhatian serius untuk berbagi dengan warga. Komunitas yang menamakan diri Relawan Muda Bondowoso ini yang gemar traveling sekaligus bakti sosial (baksos).


Traveling Sekaligus Baksos Ala Relawan Muda Bondowoso (RMB)

Empat Bulan Sekali, 'Ekspedisi ke Pelosok Negeri'

Kabupaten Bondowoso sudah lama dikenal dengan keindahan alamnya yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Begitu juga dengan kondisi masyarakat Bondowoso, masih banyak yang hidup secara tradisional dalam menjalani keseharian. Tak salah jika kota berjuluk The Highland Paradise ini memantik perhatian banyak traveler atau backpaker di Indonesia. Bahkan tak sedikit televisi nasional yang menayangkan objek adventure di Bondowoso. "Kalau orang luar Bondowoso adventure di sini, saya sebagai orang Bondowoso juga gak boleh kalah," ungkap Imam Safi'i, pemuda asal Grujugan Lor yang juga sekretaris RMB ini.

Empat kawannya Taufik, Maufiroh, Saruji yang gemar berkegiatan di alam bebas lebih memilih liburan di Bondowoso dari pada di kota lainya. Dari naik gunung, air terjun, sampai tempat yang susah dengan pemandangan alam nan indah dijelajah olehnya. Di Tahun 2014, empat pemuda tersebut mulai menginisiasi pembentukan sebuah komunitas. "Tahun lalu komunitas ini berdiri. Namanya Relawan Muda Bondowoso," tambahnya.

Membentuk Relawan Muda Bondowoso tersebut, tujuannya tak hanya traveling atau blusukan saja. Lebih dari itu juga ada nilai-nilai sosial yang ingin dicapai. Per empat bulan sekali, mereka selalu menggelar ekspedisi ke pelosok negeri. "Ekspedisinya di Bondowoso saja. Tidak sampai seluruh Indonesia, hanya namanya saja pelosok negeri," imbuhnya.

Berkat menjelajah hingga desa terakhir, pelosok, hingga daerah yang jarang dijangkau, anggota komunitas ini yang kian hari kian bertambah hingga 30 orang. Dari kegiatan blusukan itu ternyata semakin muncul rasa iba dan keinginan membantu sesama dan sosial. Dalam ekspedisi kelima, tepatnya 12-13 Desember kemarin, Safi'i selaku seketaris, mengelar kegiatan sosial di SDN Kretek III, Dusun Petung Desa Kretek, Kecamatan Taman Krocok. "Awalnya hobi anggota ya adventure, jalan-jalan. Tapi berkat itu, muncul jiwa sosial mereka," imbuhnya.

Dalam baksosnya tersebut, Relawan Muda Bondowoso tak hanya membagiakan sembako. Melainkan lebih menyentuh dunia pendidikan, lewat membagikan buku tulis dan bacaan. "SD di sana mengenaskan, perpustakaan bisa dikatakan tidak ada," tambahnya. Komunitas ini awalnya mendapatkan informasi bahwa di sekolah tersebut kekurangan buku dari anggota yang jalan-jalan di daerah setempat.

Setidaknya 10 kardus buku telah dibagikan ke murid-murid SDN Kretek III. Dalam baksos tersebut, tak hanya memberikan buku saja. Mereka juga mengajak murid SDN Kretek bermain sambil memperkuat kebersamaan lewat outbond. Ada yang memakai kerjasama dengan sedotan, ada pula senam pagi untuk kebugaran murid SDN Kretek III.

Untuk bisa menyumbang buku itu, setidaknya komunitas ini menghabiskan uang senilai delapan ratus ribu. "Ya swadaya anggota, tiga puluh ribu rupiah ada juga yang lebih," imbuhnya. Untungnya acara ekspedisi pelosok negeri dengan menyumbang buku tersebut juga dibantu oleh Lembaga Management Infaq (LMI).

Pengumpulan buku itu sudah dilakukan satu bulan sebelum hari H tiba atau bulan September. "Hari minggu kita buka lapak di Alun-Alun," ucapnya. Sumbangan dana yang terkumpul juga lewat donatur. "Kalau izin ke Dinas Pendidikan, kami sudah. Agar orang dinas tahu dan tidak ilegal," katanya.

Sayangnya, waktu yang terlalu mepet untuk meminta bantuan buku dari Perpustakaan Daerah. Hal itu membuat buku yang disumbangkan sangat minim. Pemuda Bondowoso yang tergabung RMB, tak hanya susah payah mengumpulan uang semata. Untuk mencapai ke lokasi SDN Kretek III cukup menguras tenaga. Bahkan dari balai desa Kretek, mereka harus merasakan penatnya berjalan kaki di perbukitan nan terjal.

Ekspedisi pelosok negeri berikutnya, Safi'i masih belum tahu desa mana yang akan dituju. "Masih survey desa mana, sekaligus jalan-jalan," imbuhnya. Dia berharap kota kelahirannya tersebut makin maju. Warganya diharapkan tak hanya jadi orang mampu, tapi juga orang yang memiliki wawasan luas untuk membangun kotanya sesuai harapan dan jangka panjang.

- Radar Ijen, 17/12/15

Kategori

Kategori