Pendidikan di zaman yang sudah modern ini sudah semakin berkembang. mulai dari gedung sekolah yang sudah bertingkat sampai fasilitas yang serba modern. Tapi bagaimana dengan keadaan pendidikan di pelosok negeri kita? apakah sama dengan pendidikan di kota kota besar?. Di daerah perkotaan, sebagian siswa-siswanya dengan mudah menempuh jarak sekolah dengan menggunakan alat transportasi yang serba mewah. Siswa-siswa disana tidak perlu mencari biaya untuk sekolah mereka, karena orang tua mereka sudah mapan untuk membiayai pendidikan anak anaknya. Sangat berbeda dengan pendidikan di pedesaan. Banyak sekali para siswa yang tinggal di pelosok yang harus berjuang dengan cara berjalan kaki hanya untuk sampai ke sekolah. Sejauh apapun jarak antara rumah ke sekolah, mereka tetap berjalan kaki. Tak hanya itu, minimnya tenaga pendidik di pelosok membuat beberapa siswa harus terlantar ketika sedang di sekolah. Sarana dan prasarana yang tidak memadai membuat guru hanya menggunakan metode ceramah dan jarang sekali menggunakan media yang cenderung membuat siswa lebih cepat bosan dalam belajar. Akibatnya, banyak para siswa yang kurang paham atas apa yang telah disampaikan oleh guru.
Suatu Sekolah Dasar di daerah terpencil dan di perbatasan
masyarakat khususnya didaerah pelosok Kota Bondowoso yang jauh dari keramaian
kota, didaerah ini tertinggal dalam pembangunan baik itu ekonomi, insfratuktur
maupun pendidikan. Disinilah diperlukan suatu terobosan untuk menjangkau
daerah-daerah tersebut ikut serta dalam akselerasi pembangunan nasional.
Disuatu daerah sendiri masih banyak SD yang terpencil dan memiliki
komposisi masyarakat miskin tinggi sehingga menyebabkan angka drop out tinggi.


Salah satu struktur organisai
Relawan Muda Bondowoso adalah Divisi Pendidikan dan Kesehatan atau lebih
disingkat PENKES. Divisi yang berupaya membantu peran Pemerintah dalam
pemerataan pendidikan dengan program yang berkaitan dengan ranah
pendidikan dan turut serta dibidang kesehatan memberikan penyuluhan hidup
sehat konseling dan cek kesehatan gratis kepada warga di daerah/desa
pelosok Bondowoso. Salah satu program yang dilaksanakn oleh Divisi PENKES
saat ini adalah RMB Mengajar. Program
para relawan terjun langsung di desa pelosok Bondowoso untuk memberikan
bantuan pengalaman pendidikan serta memberikan pendidikan
karakter kepada siswa , dan turut membantu tenaga pendidik untuk
mengembangkan sistem pendidikan yang lebih baik. Bulan MEI 2017 team relawan RMB oleh kak Lesi kak Ria kak Nafis dan kak Nurul melaksanakan program RMB
mengajar ini di salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah(MI) Baitul Ulama' Desa
Sulek Kec. Tlogosari Kab. Bondowoso. Dengan kondisi yang terletak d lereng
pegunungan yang sulit terjangkau, dan informasi yang terhimpun menunjukan bahwa
pendidikan di wilayah itu masi terbilang sangat minim. Selama 3 bulan dengan 3 kali
pertemuan dalam sebulan para relawan mengabdi, memberikan pendidikan kepada 30
Siswa-Siswi di MI Baitul Ulama'.


Selama di sekolah para relawan
melakukan banyak hal utamanya dalam proses pembelajaran. Proses mengajara yang dilaksanakan hanya pada
hari sabtu, karena untuk hari-hari lainnya para relawan terkendala dengan studi perkuliahan. Dan beberapa kegiatan yang di
lakukan adalah sesekali memberikan permainan ketika pelajaran berlangsung,
entah itu di akhir pembelajaran, awal pembelajaran maupun ditengah pembelajaran
agar siswa tidak cepat bosan. Tak hanya itu, para relawan juga menggunakan
media pembelajaran agar siswa-siswinya mudah memahami materi yang kami ajarkan.
Selama tiga bulan para relawan
mengajar disana, Alhamdulillah mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
tidak hanya didukung oleh pihak sekolah, melainkan masyarakat di sekitar
sekolah juga sangat mendukung atas adanya RMB mengajar.


Selama 3 bulan Hasil yang
diperoleh selama proses mengajar di MI Baitul Ulama' tidak keseluruhan
permasalahan disana teratasi, setidaknya para relawan berupaya mengubah prilaku
mereka dan memberi pengajaran yang layak. Ada beberapa perilaku mereka yang tidak baik yang bisa kami rubah,
seperti tentang menghargai orang yang lebih tua, cara bersikap ketika proses
pembelajaran berlangsung, dsb. Juga tak lupa para relawan berusaha mencari pola permasalahan2 untuk dikemas dan dipecahkan, nantinya sebgai referensi untuk lokasi sekolah desa
terpemcil Bondowoso berikutnya yang akan menjadi misi RMB Mengajar.
Setelah 3 bulan menyelesaikan misi RMB Mengajar di MI Baitul Ulama' Sulek, 20 Juni 2017 para relawan berpamitan kepada seluruh anak didik dan para staf MI Miftaula ulama'. dan tak lupa para relawan memberi sedikit kenangan berupa softenir buku dan alat tulis kepada anak didik, sebagai jasa yang memberi kesempatan kepada para relawan mengabdi dan menyelasaikan misi RMB Mengajar.

Setelah 3 bulan menyelesaikan misi RMB Mengajar di MI Baitul Ulama' Sulek, 20 Juni 2017 para relawan berpamitan kepada seluruh anak didik dan para staf MI Miftaula ulama'. dan tak lupa para relawan memberi sedikit kenangan berupa softenir buku dan alat tulis kepada anak didik, sebagai jasa yang memberi kesempatan kepada para relawan mengabdi dan menyelasaikan misi RMB Mengajar.

Kondisi
anak-anak negeri saat ini menjadi sebuah kenyataan yang begitu memprihatinkan.
Sebagian dari mereka tak lagi mempunyai semangat belajar. Anak-anak yang pergi
ke sekolah pun tidak memahami betul apa tujuan mereka ke sekolah. Kecintaan
mereka kepada ilmu telah memudar. Masih banyak
sekolah pelosok yang ada di Bondowoso yang membutuhkan sentuhan tangan kita.
Banyak harapan yang kami inginkan dari adanya kegiatan ini. Tersedianya
para pengajar dan pendidik yang berkualitas. Guru/pengajar yang berkualitas
adalah guru yang tidak hanya mengajarkan suatu ilmu kepada muridnya (transfer
ilmu), tetapi juga dapat mendidik murid-murid dalam akhlak dan perilakunya
(transfer karakter). Para guru/pengajar harus mendidik moral anak menjadi lebih
baik. Dengan demikian, tak hanya nilai tinggi dalam akademik yang bisa mereka
raih, tetapi juga akhlak yang mulia. Guru/pengajar harus dapat menanamkan
kecintaan terhadap ilmu kepada mereka sehingga tujuan mereka sekolah tak hanya
sekadar mendapat ijazah lalu bisa bekerja nantinya, tetapi lebih dari itu.
Mereka harus memahami tujuan mereka menuntut ilmu, yakni mendapat ridha Tuhan
dan memberi manfaat untuk orang lain.
Bagi teman guru relawan ataupun siapapun yang ingin mengisi, mengajar anak didik di desa binaan RMB di Dusun Tol-Tol, silahkan hubungi Kordiantor Sokoh Raung Kak Holidi Kak Andriono dan Kak Lesy. atau bisa hub langsung ke page RMB, atau Instragram.
RMB we Can....!!!!
Bagi teman guru relawan ataupun siapapun yang ingin mengisi, mengajar anak didik di desa binaan RMB di Dusun Tol-Tol, silahkan hubungi Kordiantor Sokoh Raung Kak Holidi Kak Andriono dan Kak Lesy. atau bisa hub langsung ke page RMB, atau Instragram.
RMB we Can....!!!!